SISTEM KEAMANAN RUANGAN MENGGUNAKAN ESP 32 BERBASIS WEB SERVER MENGGUNAKAN FACE DETECTION
Oleh
Hatmi Halifi
1810953017
Pembimbing
Dr. Darwison, S.T., M.T
NIP. 19640914 199512 1 001
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Batasan Masalah
1.6 Sistematika Penulisan
BAB
II Landasan Teori
2.1 Mikrokontroler ESP 32
2.2 Modul SD Card
2.3 Memory
2.4 I2C
2.5 Camera serial
2.6 Kabel Jumper Male to Female
2.7 PCB (Printed Circuit Board)
2.8 Solenoid Door Lock
2.9 Relay
BAB
III Metodologi Penelitian
3.1 Diagram Blok Rangkaian
3.2 Rangkaian esp32 Dev
3.2.1 Rangkaian rs232 sebagi downloader
3.2.2 Rangkaian Modul Kamera
3.2.3 Rangkaian Proteus
3.3 Diagram Air (Flowchart)
3.4 Listing Proogram (Arduino)
Daftar
Pustakaan
BAB I Pendahuluan
1.1
Latar
Belakang
Pada zaman teknologi saat ini keperluan akan
sistem keamanaan sangat meningkat pesat. Keperluan itu didasarkan dengan
banyaknya motif kasus pencurian khususnya pada daerah yang kurang cepat dalam
penanganan saat terjadi tindak pencurian dan kejahatan yang tidak terduga.
Padahal tempat tersebut seharusnya mendapatkan penjagaan yang ekstra ketat,
berupa pemantauan oleh pihak keamanan baik secara manual maupun teknologi yang
dapat dimanfaatkan pada zaman sekarang.
Kurangnya sistem keamanan pada ruangan akan
membuat pelaku pencuri lebih mudah dalam menjalankan aksinya. Dibutuhkan sebuah
mikrokontroler untuk menjalankan sistem keamanan tersebut. Sistem keamanaan
merupakan salah satu hal yang penting untuk melindungi barang-barang berharga
yang kita miliki. Sistem keamanan menjadi kebutuhan yang mutlak untuk
diterapkan dan dapat di manfaatkan sebagai bukti tindakan kejahatan. Kita memerlukan
suatu perangkat system keamanaan dengan kamera yang dapat memantau dan
melindungi barang-barang berharga secara full time dan real time. Pada era
modernisasi ini kita tahu bahwa sangat banyak sistem keamaanan ruangan
menggunakan teknologi berupa kamera untuk pengamanan. Berdasarkan pada
permasalahan tersebut penulis berencana menciptakan Perancangan Smart House
Berbasis Web Server Menggunakan Esp 32 Sebagai Door Lock Menggunakan Face Lock.
Mikrokontroler adalah suatu chip atau IC
(Integreted Circuit) yang bisa diprogram menggunakan komputer, yang
terintegrasi dari sebuah sistem yang tertanam (Embedded System) untuk melakukan
satu atau lebih fungsi tertentu. Mikrokontroler didesain menggunakan teknologi
CMOS (Complementari Metal Oxide Semiconductor). Sebuah Mikrokontroler akan
berfungsi jika mikrokontroler itu terdapat komponen eksternal yang disebut
sebagai sistem minimum. Dalam membuat sistem minimum dibutuhkan clock dan reset
IC mikrokontroler tidak dapat Universitas Sumatera Utara 2 jika hanya berdiri sendiri.
Umumnya sebuah sistem minimal pada mikrokontroler memiliki prinsip yang sama.
Bersamaan dengan perkembangan teknologi ESP 32 termasuk modul mikrokontroler
yang memiliki flash memory cukup besar dan dapat diaplikasikan dengan mudah.
1.2
Rumusan
Masalah
1.3
Tujuan
Penelitian
Adapun
tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk:
1.
Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Matakuliah Metodologi Penelitian.
2.
Prinsip kerja Selonoid Door.
3.
Untuk mengetahui kerja camera serial sebagai system keamanan ruangan.
1.4 Manfaat
Penelitian
Adapun manfaat penulisan ini
antara lain :
1. Untuk mengetahui cara kerja
mikrokontroler atmega 328p sebagai keamanan ruangan
2. Untuk membuat sistem keamanan
ruangan menggunakan mikrokontroler
3. Untuk mengetahui cara kerja
modul camera OV2640
4. Untuk mengetahui cara kerja
esp 32 5. Untuk mengetahui cara kerja selonoid door
1.5
Batasan
Masalah
Dalam menyelesaikan tugas akhir
ini, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Studi Literatur dan Diskusi.
Merupakan metode yang dilakukan oleh penulis dengan membaca buku , diskusi
dengan dosen pembingbing, mengunjungi dan mempelajari website atau situs-situs
yang berhubungan dengan pembuatan alat.
2. Perancangan Konsep Metode
perancang desain dan bentuk alat ukur yang dilakukan penulis.
3. Pembuatan alat Merupakan
proses pembuatan alat ukur
1.6
Sistematika
Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman, penulis membuat
sistematika penulisan Tugas Akhir dengan urutan sistematika laporan ini sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan mengenai latar belakang, rumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan , serta sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini meliputi tentang teori landasan teori, dijelaskan
tentang teori pendukung yang digunakan untuk pembahasan dan cara kerja dari
rangkaian teori pendukung itu antara lain tentang mikrokontroler yang
digunakan, bahasa program yang dipergunakan dan komponen pendukung.
BAB III METODOLOGI PENELETIAN
Membahas tentang perencanaan dan pembuatan sistem secara
keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
BAB
II Landasan
Teori
2.1 Mikrokontroler ESP 32
ESP 32 adalah serangkaian sistem
berbiaya rendah dan berdaya rendah pada mikrokontroler chip dengan Wi-Fi
terintegrasi dan Bluetooth mode ganda. Pada mikrokontroler ini sudah tersedia
modul WiFi dalam chip sehingga sangat mendukung untuk membuat sistem aplikasi
Internet of Things. Seri ESP 32 menggunakan mikroprosesor Tensilica Xtensa LX6
baik dalam variasi dual-core dan single-core dan termasuk switch antena
built-in, RF balun,penguat daya,penguat penerima derau rendah,filter,dan modul
manajemen daya ESP 32 dibuat dan dikembangkan oleh Espressif Systems, sebuah
perusahaan cina yang berbasis di shanghai dan diproduksi oleh TSMC menggunakan
proses 40 nm mereka. Ini merupakan penerus mikrokontroler ESP 8266.
Mikrokontroler ESP32-CAM yang dilengkapi
dengan camera OV2640 digunakan untuk mengambil data dari sensor, mengambil
gambar sebagai dokumentasi visual keberadaan manusia setelah sensor PIR
menangkap pergerakan manusia, serta mengirim data dengan protokol MQTT yang
telah terhubung ke internet. ESP32- CAM terhubung dengan Wi-Fi untuk koneksi
internet.
Gambar
2.1 ESP 32
Diagram blok esp32
Terdapat 36 pin GPIO yang bisa difungsikan sebagai berikut, termasuk
· Analog to Digital Converter
(ADC) : 16 kanal SAR ADC 12 bit. Rentang ADC bisa diatur di dalam program,
apakah 0-1 V, 0-1.4 V, 0-2V atau 0-4V.
· Digital to Analog Converter
(DAC) : terdapat DAC 8 bit yang bisa menghasilkan tegangan analog.
· Pulse Width Modulation (PWM)
: 16 kanal PWM yang bisa digunakan untuk mengendalikan LED atau motor.
· Touch Sensor : 10 GPIO
memiliki kemampuan pengindera kapasitif yang dapat digunakan sebagai 10 tombol
buttonpad.
· UART : 2 kanal antarmuka
UART. Satu diantaranya digunakan untuk mendowload program secara serial.
· I2C, SPI, I2S : Terdapat dua
antarmuka I2C dan 4 antarmuka SPI untuk mengakses sensor dan perangkat ditambah
lagi 2 antarmuka I2S.
Spesifikasi
ESP 32
ESP32
memiliki spesifikasi seperti yang ditampilkan pada tabel 2.1 sebagai berikut:
2.2 Modul SD Card
Mikro SD Card modul SPI
antarmuka mini card reader TF
Modul (Micro SD Card Adapter)
adalah modul pembaca kartu Micro SD, melalui sistem file dan SPI antarmuka
driver, MCU untuk melengkapi sistem file untuk membaca dan menulis kartu
MicroSD. Pengguna arduino langsung dapat menggunakan arduino IDE dilengkapi
dengan kartu SD untuk menyelesaikan inisiallisasi kartu perpustakaan dan
membaca-menulis.
Gambar
2.2 Modul SD Card
Fitur modul adalah sebagai berikut :
1. Mendukung kartu Micro SD, kartu Micro SDHC (Kartu
Kecepatan Tinggi)
2. Tingkat konversi papan sirkuit yang antarmuka level untuk
5V atau 3.3V
3. Power Supply adalah 4.5V – 5.5V, regulator dengan
tegangan dengan 3.3V papan sirkuit
4. adalah komunikasi antarmuka SPI antarmuka standar
5. empat (4) M2 lubang sekrup posisi untuk kemudahan
instalasi
Control Interface : Sebanyak enam pin
(GND,VCC,MISO,MOSI,SCK,CS), GND ke ground, VCC adalah power
supply,MISO,MOSI,SCK adalah SPI bus, CS adalah chip pilih pin sinyal
3.3V rangkaian regulator tegangan : Keluaran LDO adalah chip
yang tingkat konverter 3.3V, Micro SD Card pasokan
Tingkat sirkuit konversi : Micro SD Card kearah sinyal
dikonversikan ke 3.3V, antarmuka kartu MicroSD untuk mengendalikan arah sinyal
MISO juga diubah menjadi 3.3V, generasi sistem mikrokontroler AVR dapat membaca
sinyal
Micro SD Card konektor : kartu mudah penyisipan
Lubang positioning : empat (4) M2 sekrup posisi diameter
lubang adalah 2.2mm, posisi modul mudah untuk menginstal, untuk mencapai
kombinasi antar- modul
2.3
Memory
Memory
merupakan sumber daya yang bersangkutan dengan ruang atau letak, selain sebagai
pengingat, memori juga bertindak selaku penyimpan (storage). Ada isi memori yang sudah
bersifat tetap,sehingga tidak dapat diubah lagi,ada juga memori yang bersifat tidak
tetap. Keluasan ruang memory menyebabkan pencarian pencarian bagian atau letak memory
tertentu menjadi tidak mudah.
Berdasarkan
atas keperluan penyimpanan informasi,dikenal adanya alamat memori mutlak atau
alamat memori fisik. Berdasarkan atas kemudahan tata olah, dikenal adanya
alamat memori relatif atau alamat memori logika. Pada memori kerja, alamat
mutlak adalah alamat fisik pada memori kerja, sedangkan alamat relatif adalah
yang secara tidak langsung menunjuk ke salah satu sel pada memori kerja. Memori
yang mempunyai fungsi utama sebagai penyimpan informasi atau data, maka sudah
barang tentu perlu diketahui teknik atau cara pemuatan informasi keruang memori
yang digunakan.
1.
ROM (Read Only Memory)
ROM
adalah kependekan dari Read Only Memory, yaitu perangkat keras berupa chip
memori semikonduktor yang isinya hanya dapat dibaca. Jenis memori ini datanya
hanya bisa dibaca dan tidak bisa dituliskan secara berulang-ulang. Memori ini
berjenis non-volatile, artinya data yang disimpan tidak mudah menguap (hilang)
walaupun catu dayanya dimatikan. Karena itu memori ini bisa digunakan untuk
menyimpan program utama dari suatu sistem, sehingga lebih aman karena tidak
takut datanya hilang ditengah jalan.
2.
RAM (Random Access Memory)
RAM
merupakan perangkat keras berupa chip memori semikonduktor yang sifat memorinya
dapat dibaca dan ditulis. Jenis memori ini data yang disimpan bisa hilang
ditengah proses karena sifat memori ini adalah berjenis volatile, artinya data
yang disimpan akan hilang (menguap) jika catu dayanya dimatikan
2.4 I2C
Komunikasi I2C (Inter-Integrated
Circuit) merupakan koneksi dibuat untuk menyediakan komunikasi antara
perangkat-perangkat terintegrasi, seperti sensor, RTC, dan juga EEPROM.AVR
dapat menggunakan 120 jenis perangkat untuk berbagi pada bus I2C yang masing-masing
disebut sebagai node.
Gambar
2.4 I2C
2.5 Camera
Serial
Modul kamera ArduCam OV2640 2MP
adalah pengembangan versi yang paling baik dari ArduCam Shield Rey C. Kamera
modul ini merupakan kamera SPI high definition 2MP dengan sensor CMOS OV2640.
ArduCam membutuhkan code library serta hardware yang mendukung.
Gambar
2.5 Camera OV2640.
Kelebihan
dari OV2640 ini adalah dapat digunakan di berbagai kit, seperti Arduino,
Raspberry Pi, Maple dan kit lainnya selama ada pin SPI dan I2C serta dapat
digunakan dengan board Arduino. Spesifikasi dari OV2640 dapat dilihat pada
Tabel.
Tabel
2.5 Spesifikasi ArduCAM Mini 2MP .
Fitur:
1.
OV2640 adalah sensor gambar CMOS
UXGA (1632 * 1232) 1/4-inch. Ukuran sensor yang kecil dan tegangan
pengoperasian yang rendah menyediakan semua fitur kamera UXGA tunggal dan
prosesor gambar.
2. Melalui kontrol bus SCCB, dapat menghasilkan data gambar 8/10-bit dari
berbagai resolusi seperti frame penuh, sub-sampling, zooming dan windowing.
Gambar UXGA dari produk ini dapat mencapai hingga 15 frame per detik (hingga 30
frame untuk SVGA dan 60 frame untuk CIF). Pengguna memiliki kontrol penuh atas
kualitas gambar, format data, dan transmisi
3. Semua fungsi pemrosesan gambar termasuk kurva gamma, keseimbangan
putih, kontras, kroma, dll. Dapat diprogram melalui antarmuka SCCB. Sensor
Gambar menggunakan teknologi sensor unik untuk meningkatkan kualitas gambar dan
mengurangi gambar warna yang tajam dan stabil dengan mengurangi atau
menghilangkan cacat optik atau elektronik seperti noise pola tetap, corengan,
dan mengambang.
Mikrokontroler ESP32-CAM yang
dilengkapi dengan camera OV2640 digunakan untuk mengambil data dari sensor,
mengambil gambar sebagai dokumentasi visual keberadaan manusia setelah sensor
PIR menangkap pergerakan manusia, serta mengirim data dengan protokol MQTT yang
telah terhubung ke internet. ESP32- CAM terhubung dengan Wi-Fi untuk koneksi
internet.
2.6 Kabel
Jumper Male to Female
Kabel jumper adalah suatu
istilah kabel yang ber-diameter kecil yang di dalam dunia elektronika digunakan
untuk menghubungkan dua titik atau lebih dan dapat juga untuk menghubungkan 2
komponen atau lebih komponen elektronika. Kabel yang dipakai dalam rangkaian
ini adalah kabel jumper jenis Male to Female, jumper jenis ini digunakan untuk
koneksi male to female dengan salah satu ujung kabel dikoneksi male dan satu
ujungnya lagi dengan koneksi female.
Gambar 2.6 Kabel Jumper
Male to Female
2.7 PCB (Printed Circuit
Board)
Papan sirkuit cetak (printed
circuit board atau PCB) adalah papan yang terbuat dari bahan isolator dan
permukaaanya dilapisi tembaga.PCB berguna sebagai tempat pemasangan dan
penghubung komponen - komponen elektronika.
Gambar
2.7 PCB (Printed Circuit Board)
2.8 Solenoid Door Lock
Solenoid ini berfungsi sebagai
aktuator. Prinsip dari solenoid sendiri akan bekerja sebagai pengunci dan akan
aktif ketika diberikan tegangan. Didalam solenoid terdapat kawat yang melingkar
pada inti besi. Ketika arus listrik mengalir melalui kawat ini, maka terjadi
medan magnet untuk menghasilkan energi yang akan menarik inti besi ke dalam.
Gambar 2.8 Solenoid door lock
2.9 Relay
Relay adalah sakelar yang
dioperasikan secara listrik . Ini terdiri dari satu set terminal input untuk
satu atau beberapa sinyal kontrol, dan satu set terminal kontak operasi. Switch
mungkin memiliki sejumlah kontak dalam berbagai bentuk kontak, seperti membuat
kontak, memutuskan kontak, atau kombinasi keduanya. Relay digunakan jika perlu
untuk mengendalikan sirkuit dengan sinyal daya rendah independen, atau di mana
beberapa sirkuit harus dikontrol oleh satu sinyal. Relay pertama kali digunakan
dalam sirkuit telegraf jarak jauh sebagai repeater sinyal: mereka menyegarkan
sinyal yang datang dari satu sirkuit dengan mentransmisikannya di sirkuit lain.
Relay digunakan secara luas dalam pertukaran telepon dan komputer awal untuk
melakukan operasi logis.
Bentuk tradisional dari relay
menggunakan elektromagnet untuk menutup atau membuka kontak, tetapi prinsip
operasi lainnya telah ditemukan, seperti pada relai keadaan padat yang
menggunakan sifat semikonduktor untuk kontrol tanpa bergantung pada bagian yang
bergerak. Relay dengan karakteristik operasi yang dikalibrasi dan terkadang
beberapa koil operasi digunakan untuk melindungi sirkuit listrik dari kelebihan
atau kesalahan; dalam sistem tenaga listrik modern fungsifungsi ini dilakukan
oleh instrumen digital yang masih disebut relay pelindung. Relay pengunci hanya
membutuhkan satu pulsa daya kontrol untuk mengoperasikan sakelar secara
terus-menerus. Pulsa lain diterapkan ke set kedua terminal kontrol, atau pulsa
dengan polaritas berlawanan, me-reset sakelar, sementara pulsa berulang dari
jenis yang sama tidak memiliki efek. Relay kait magnetik berguna dalam aplikasi
ketika daya terputus seharusnya tidak mempengaruhi sirkuit yang dikendalikan
oleh relay.
Gambar 2.9 Relay
BAB
III Metodologi Penelitian
3.1 Diagram Blok Rangkaian
Pada tugas akhir ini akan dirancang sebuah sistem pembuka
pintu dengan face lock menggunakan sensor OV2640 berbasis web server
menggunakan esp 32. Blok diagram sistem yang dirancang dapat dilihat dibawah
ini:
Gambar 3.1 diagram blok
Fungsi setiap blok:
1.
Power Supplay, berfungsi sebagai
sumber tegangan
2.
Camera, berfungsi sebagai
smart camera ketika mendeteksi gerakan ,maka dengan sendirinya camera akan
mengambil gambar
3.
Esp 32 , berfungsi pusat
kendali seluruh rangkaian trainer untuk menyimpan dan menjalankan program untuk
memproses data dari input dan mengolahnya kemudian data yang sudah di proses
ditampilkan pada output yang terhubung pada mikrokontroler.
4.
Modul gsm sd card sebagai
pemberitahuan sistem kerja sistem melalui penyimoanan media ke sd card
5.
Web sebagai penampilan gambar
intruksi dari esp 32
3.1
Rangkaian
esp32 Dev
Dengan rangkaian scematich
Gambar
3.2. Rangkaian ESP
Keterangan
: Rangkaian Esp32 Dev yang mempunyai kaki sebagai soket penghubung ke beberapa
alat.
3.2.1
Rangkaian
rs232 sebagai downloader
Ada sejumlah rangkaian
transceiver RS232 yang biasa digunakan untuk komunikasi antara mikrokontroler
dengan divais lain seperti PC atau divais lain yang menggunakan RS232. Dengan
Scematik
Gambar
3.3 rangkaain rs232
Keterangan
dari rangkaian di atas :
1.
JP1.2 Adalah soket penghubung ke
Rangkaian
2.
JP1.3 Adalah soket penghubung ke Rangkaian
3.
JP1.4 Adalah soket penghubung ke
VCC Resistor Variabel
4.
JP1.6 Adalah Soket penghubung ke
GND Resistor Variabel
1.2.2
Rangkaian Modul Camera
Modul
rangakain camera eletronika yang berfungsi sebagai camera digital proyek
rangkaian eletronika.
Dengan
gambar scematic
Gambar 3.4 rangkaian camera modul
Keterangan dari Rangkaian diatas :
1.
Soket penghubung dari CAM 1 ke GND
resistor Variabel
2.
Soket penghubung dari CAM 1 ke VCC
resistor Variabel
1.2.3
Rangkaian Proteus
1.3
Diagram alir (Flowchart)
Gambar 3.10 Flowchart
cara kerja alat
Keterangan:
Pada proses inisialisasi
esp 32 maka akan terjadi proses pembaca dengan Sensor OV2640. Dengan pembacaan
face lock wajah akan membuka pintu kemudian proses akan berulang ke pembacaan
sensor OV2640, sedangkan jika tidak terdeteksi maka proses akan kembali pada
pembacaan Sensor OV2640.
1.4
Listing Program (Arduino)
Hal ini dilakukan dengan mengupload
program:
#include "esp_camera.h"
#include
//
// WARNING!!! Make sure that you have
either selected ESP32 Wrover Module,
// or another board which has PSRAM enabled
//
// Select camera model
//#define CAMERA_MODEL_WROVER_KIT
//#define CAMERA_MODEL_ESP_EYE
//#define CAMERA_MODEL_M5STACK_PSRAM
//#define CAMERA_MODEL_M5STACK_WIDE
#define CAMERA_MODEL_AI_THINKER
#include "camera_pins.h"
const char* ssid = "vivo";
const char* password =
"Berkat301014";
void startCameraServer();
void setup() {
Serial.begin(115200);
Serial.setDebugOutput(true);
Serial.println();
camera_config_t config;
config.ledc_channel = LEDC_CHANNEL_0;
config.ledc_timer = LEDC_TIMER_0;
config.pin_d0 = Y2_GPIO_NUM;
config.pin_d1 = Y3_GPIO_NUM;
config.pin_d2 = Y4_GPIO_NUM;
config.pin_d3 = Y5_GPIO_NUM;
config.pin_d4 = Y6_GPIO_NUM;
config.pin_d5 = Y7_GPIO_NUM;
config.pin_d6 = Y8_GPIO_NUM;
config.pin_d7 = Y9_GPIO_NUM;
config.pin_xclk = XCLK_GPIO_NUM;
config.pin_pclk = PCLK_GPIO_NUM;
config.pin_vsync = VSYNC_GPIO_NUM;
config.pin_href = HREF_GPIO_NUM;
config.pin_sscb_sda = SIOD_GPIO_NUM;
config.pin_sscb_scl = SIOC_GPIO_NUM;
config.pin_pwdn = PWDN_GPIO_NUM;
config.pin_reset = RESET_GPIO_NUM;
config.xclk_freq_hz = 20000000;
config.pixel_format = PIXFORMAT_JPEG;
//init with high specs to pre-allocate
larger buffers
if(psramFound()){
config.frame_size = FRAMESIZE_UXGA;
config.jpeg_quality = 10;
config.fb_count = 2;
} else {
config.frame_size = FRAMESIZE_SVGA;
config.jpeg_quality = 12;
config.fb_count = 1;
}
#if defined(CAMERA_MODEL_ESP_EYE)
pinMode(13, INPUT_PULLUP);
pinMode(14, INPUT_PULLUP);
#endif
// camera init
esp_err_t err =
esp_camera_init(&config);
if (err != ESP_OK) {
Serial.printf("Camera init failed
with error 0x%x", err);
return;
}
sensor_t * s = esp_camera_sensor_get();
//initial sensors are flipped vertically
and colors are a bit saturated
if (s->id.PID == OV3660_PID) {
s->set_vflip(s, 1);//flip it back
s->set_brightness(s, 1);//up the
blightness just a bit
s->set_saturation(s, -2);//lower the
saturation
}
//drop down frame size for higher initial
frame rate
s->set_framesize(s, FRAMESIZE_QVGA);
#if defined(CAMERA_MODEL_M5STACK_WIDE)
s->set_vflip(s, 1);
s->set_hmirror(s, 1);
#endif
WiFi.begin(ssid, password);
while (WiFi.status() != WL_CONNECTED) {
delay(500);
Serial.print(".");
}
Serial.println("");
Serial.println("WiFi
connected");
startCameraServer();
Serial.print("Camera Ready! Use
'http://");
Serial.print(WiFi.localIP());
Serial.println("' to connect");
}
void loop() {
// put your main code here, to run
repeatedly:
delay(10000);
}
Harga Bahan
1. Esp 32 Dev :
Rp.118.000
2. Relay :
Rp. 25.000
3. Modul Camera : Rp. 170.000
4. Solenoid Door :
Rp 70.000
5. Pembuatan Proposal : Rp.-
6. Kertas Lakmus : Rp.25.000
DAFTAR PUSTAKA
Agfianto Eko Putra,Teknik antar muka computer
: konsep & aplikasi,Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta, 2002.
Bejo,Agus.2005.C & AVR Rahasia
Kemudahan Bahasa C dalam Mikrokontroler ATMega8535. Edisi Pertama. Yogyakarta:
Penerbit GavaMedia.
Charles L. Philips, Royce D. Harbor,
Sistem Kontrol, Penerbit PT Prenhallindo, Jakarta, 1990.
Prentice- hall, inc., Englewood Cliffs Nj,
Electronic Instrumentasi &Measurement Tecniques, Penerbit Erlangga,
Jakarta, 1999.
Suhata, ST, VB Sebagai Pusat Kendali
Peralatan Elektronik, Penerbit ElexMedia Komputindo, Jakarta, 2005.
http://ariesz-smkn5bjm.blogspot.co.id/2015/05/mikrokontroler-atmega8.html.
https://timur.ilearning.me/2019/04/19/mikrokontroler-esp32-apa-itu/
https://www.edukasielektronika.com/2019/07/arsitektur-dan-fitur-esp32-module[1]esp32.html?m=1
hhtps://sea.banggod.com/id/mini/-OV7670-OV2640-AF-Camera-Module-CMOS[1]Image-Sensor-Module-p-144381.html?ID=6122349&cur
warehouse=CN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar